Dongeng: Media Edukasi Anak yang Menyenangkan dan Mencerdaskan
Siapa yang tidak pernah mendengarkan dongeng, utamanya pada waktu kecil? Tentu sebagian besar dari kita pernah mendengarkan dongeng bahkan mendongeng. Dongeng menjadi sarana edukasi buat anak-anak. Melalui dongeng, anak-anak bisa mengambil pelajaran dan berguna untuk perkembangannya. Apalagi telah diketahui bahwa dunia anak adalau bercerita. Anak-anak lebih mudah untuk mendengarkan dongeng dan menuliskannya. Kalimat atau materi tersebut disampaikan melalui kegiatan “Pengabdian kepada Masyarakat” (PkM) di Pos PAUD Mekar Jaya, Jurang Blimbing, Tembalang, Kota Semarang, Sabtu 4 Mei 2024. Kegiatan PkM dilaksanakan oleh Tim dari Dosen Sastra Indonesia dengan peserta para guru dan anak PAUD. Ada dua materi atau topik dalam Pk Mini, yakni Dongeng dengan pemateri Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum. dan Kedua, media sosial dengan pemateri Drs. Moh. Muzakka, M.Hum. Kegiatan ini dipandu (MC) oleh Mbak Marta dan dimoderatori oleh Mas Herpin. Fajrul menegaskan kepada peserta bahwa para orang tua, terutama ibu untuk memanfaatkan waktu jelang anak tidur, dengan mendongeng dan mengambil pelajaran darinya. “Para orang tua harus cerewet (banyak bicara pada anak-anak) kalau dirumah, karena hal itu menstimulus anak untuk mendapatkan banyak kosakata dan menjadi lebih cerdas” tegasnya. Sementara itu, Moh.Muzakka mengingatkan untuk kehati-hatian dalam bermedia sosial saat ini karena ada etika dan UU ITE dalam bermedia sosial. Selain itu, media sosial bisa menjadi sarana untuk menyampaikan edukasi yang bermanfaat dan jangkauan lebih luas.
Para peserta yang terdiri dari ibu dan anak ini antusias. Mereka banyak bertanya terutama menghadapi anak-anak sekarang yang kurang berinteraksi terhadap orang tua karena faktor lingkungan. Para peserta pun sepakat bahwa dongeng menjadi bagian penting untuk tumbuhkembang anak, terutama meningkatkan kecerdasan verbal. Diskusi pun menjadi hangat dan menarik, namun terbatas pada waktu (09.00-12.00). diakhir kegiatan Fajrul berharap (1) para orang tua lebih proaktif mendampingi anak-anak, minimal ada waktu ngobrol atau mendongeng. Kemudian (2) kegiatan PkM ini masih terbatas pada topik dongeng dan media sosial, sehingga perlu tindaklanjut atau topik lain pada kegaitan mendatang. Kegiatan PkM ini, kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.
Kapten