Jumat, Oktober 4, 2024
Pendidikan

Etnovideografi Petilasan dan Makna Ziarah Bagi Masyarakat Desa Rembun

Etnografi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mendeskripsikan atau menggambarkan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Penulis, Elysa Qothrotun Nada (S1 Antropologi Sosial), salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 bermula dari melakukan etnografi kepada beberapa tokoh masyarakat Desa Rembun. Etnografi ini sebagai salah satu metode dalam pengumpulan data, guna menemukan bahan bahan yang dapat diolah menjadi sebuah tulisan dan sebagainya. Pada kasus ini, hasil akhir etnografi berupa video etnografi atau etnovideografi yang menunjukkan kondisi lingkungan dan masyarakat Desa Rembun terkhusus dalam memandang banyaknya foklore yang dapat dijadikan objek kajian bagi penulis, sekaligus sebagai bentuk luaran dari program kerja KKN Tematik yang berlangsung dari akhir Bulan Januari hingga Maret 2024 yang di laksanakan di Desa Rembun Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Program ini selain sebagai bentuk pengabdian masyarakat di Desa Rembun, video tersebut dapat dijadikan referensi bagi viewer dalam segi pengambilan footage maupun perspektif dari masyarakat itu sendiri.

Kegiatan yang didukung penuh oleh Dosen Pembimbing Lapangan atau DPL, yakni Bapak Fajrul Falah dan Ibu Riris selaku dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip. Alasan mengapa etnovideografi, karena dalam video yang disajikan, mengambil fokus terkait foklore Desa Rembun yang tentunya penulis melakukan analisis dari banyaknya makam atau petilasan yang tersebar pada daerah tersebut. Memperlihatkan bagaimana kondisi area pemakaman dan tempat-tempat yang dianggap sakral bagi masyarakat. Karena mayoritas penduduk Desa Rembun memeluk agama Islam, sehingga beberapa tokoh masyarakat juga turut menyuarakan pandangan mereka tentang makna ziarah yang dianggap memiliki nilai spiritual. Bapak Nur Hayyi selaku Kepala Desa, Bapak Sidqon selaku tokoh agama, serta dua tokoh masyarakat lainnya sepakat menilai bahwa ziarah makam sebagai salah satu bentuk mendekatkan diri kepada pencipta, sekaligus mendoakan orang yang telah meninggal.

Penulis: Elysa Qothrotun-Antropologi Sosial

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *