Jumat, Februari 7, 2025
Pendidikan

Rembun dalam Potret  Harmoni Sosiokultur

sumber: Youtube Nafi Udin

Pekalongan, Oktober 2024—Tim pengabdian yang dikoordinasikan oleh Riris Tiani, S.S., M.Hum dan melibatkan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) melakukan survei lapangan terkait Kebudayaan di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Fokus program ini adalah pada Pengembangan UMKM melalui Teknologi Digital dan Kebudayaan sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan menuju Desa Kreatif  di Rembun Kabupaten Pekalongan. Diantara tujuan PkM ini  memetakan UMKM dan kebudayaan di Desa Rembun supaya lebih berkembang dan dikenal publik.
Desa Rembun memiliki beragam aktivitas dan tradisi yang hingga kini masih lestari, seperti pasar jajan dan arak-arakan Seribu Lilin. Pasar jajan merupakan pesta rakyat yang menjual jajanan, baik tradisional maupun nontradisional dan dilakukan setiap tanggal 17 Agustus. Kegaitan ini sebagai sebagai bentuk silaturahmi antarmasyarakat desa dan berbagai pengunjung maupun pembeli. Pasar jajan menjadi momenmasyarakat memperkenalkan berbagai kuliner yang dikreasikan masyarakat Rembun. Sementara itu, arak-arakan Seribu Lilin merupakan sebuah tradisi yang sempat hilang, sebab meninggalnya Sang Pembuat lilin dan kini tradisi tersebut bangkit kembali. Tradisi ini merupakan ikon bagi Desa Rembun yang memiliki kekuatan spiritual tertentu. Arak-arakan Seribu Lilin tidak hanya sebagai wadah kerjasama masyarakat desa, melainkan juga dapat menjadi peluang pariwisata dari sisi kebudayaan di Desa Rembun.

Tradisi pasar jajan dan Seribu Lilin masing-masing memiliki keuinian. Pasar jajan mampu mengundang animo masyarakat yang tinggi baik dari Rembun maupun sekitar. Aktivitas pasar jajan sampai saat ini masih berlangsung dan menjadi acara rutin oleh masyarakat Rembun. Kemudian tradisi Seribu Lilin menampilkan arak-arakan dengan kostum berbeda-beda dan terdapat lilin dengan diameter cukup besar.  

Tradisi pasar jajan dan arar-arakan Seribu Lilin tidak hanya memperkuat ikatan sosial warga setempat, namun sebagai ajang pelestarian nilai-nilai budaya. Dalam hal ini, tardisi tidak hanya menjadi simbol identitas, tetapi juga turut berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia serta  perkembangan ekonomi melalui produk budaya.

Sumber: Youtube Nafi Udin

Lurah Desa Rembun, Nurhayi, adanya tim PkM yang fokus pada teknologi digital dan pengembangan kebudayaan Desa Rembun, mampu mewujudkan Rembun dengan segala keunikan baik di bidang UMKM maupun tradisinya. 

Tim pengabdian yang dikoordinasikan oleh Riris Tiani, S.S., M.Hum. dan melibatkan mahasiswa, berperan dalam upaya pengembangan UMKM melalui teknologi digital dan kebudayaan sebagai upaya pengentasan kemiskinan menuju desa kreatif di Rembun. Lurah Desa Rembun mengapresiasi kontribusi dan dukungan serta inovasi yang dilakukan oleh Tim PKM Undip. Tim PKM Undip berkontribusi dalam digitalisasi kebudayaan juga memperkenalkan teknologi modern kepada pelaku budaya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *